Catatan kaki adalah
daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau
akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki
biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber
kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
CARA PENULISAN CATATAN KAKI – TEKNIK PEMBUTAN
CATATAN KAKI
Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat cara penulisan
catatan kaki adalah sebagai berikut.
Hubungan catatan kaki dan teks ditandai dengan nomor
penunjukan yang letaknya sedikit atas setengah spasi dari teks.
Pemberian nomor urut yang berlaku untuk setiap bab ataupun
untuk judul buku menggunakan tanda seluruh karangan. Koma.
Teknik punulisan catatan kaki:
Teknik pertama cara penulisan catatan kaki, yaitu
menyediakan tempat secukupnya pada kaki halaman tersebut.
Teknik kedua cara penulisan catatan kaki, yaitu setelah
baris terakhir dari teks dalam jarak 3 spasi, wajib dibuat sebuah garis yang
diawali dari kiri sepanjang 15 ketikan.
Teknik ketiga cara penulisan catatan kaki, yaitu persis
setelah nomor dan setengah kebawah mulai diketik baris pertama dari catatan
kaki.
Teknik keempat cara penulisan catatan kaki, yaitu persis
setelah nomor dan setengah kebawah mulai diketikan baris pertama dari catatan
kaki.
Teknik kelima cara penulisan catatan kaki, yaitu jarak
antarbaris didalam catatan kaki adalah spasi rapat. Sementara itu, jarak
antarcatatan kaki dihalaman sama adalah dua spasi.
Contoh Cara Penulisannya :
Apabila anda sering menjelajahi dunia internet tentu anda
sering menemukan situs wikipedia, nah pada situs itu terdapat contoh yang
kongkret dalam membuat catatan kaki.
[1] Sidi Gazalba, Maut: Batas Kebudayaan dan Agama (Jakarta:
Penerbit Tintamas Indonesia, 1972), 100
[2] Ibid., 150
[3] Soerjono Soekanto, “Tanggung Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,” Kompas, 12 November 1981.
[4] Sidi Gazalba, Op.Cit., 200
[5] Loc. Cit.
[2] Ibid., 150
[3] Soerjono Soekanto, “Tanggung Jawab Perdata dan Pembantu Dokter,” Kompas, 12 November 1981.
[4] Sidi Gazalba, Op.Cit., 200
[5] Loc. Cit.
Keterangan :
Catatan kaki pertama, buku bersangkutan baru pertama kali
dikutip, dan kutipan itu diambil di halaman 100.
ibid. = ibidem — buku dan pengarang yang sama, artinya
halaman 150 dan karya yang sama pada nomor satu. lni dilakukan bila buku pada
catatan kaki pertama perlu dikutip lagi di halaman 150- nya (catatan kaki
kedua).
Jika sesudah itu karangan lain perlu dikutip, maka perlu
dibuat catatan kaki selengkapnya seperti catatan kaki pertama.
Jika kemudian buku dalam catatan kaki pertama perlu dikutip
lagi, maka catatan kaki perlu dibuat seperti catatan kaki keempat.
Op.Cit., hlm.200. artinya Opus Citatum, yakni halaman 200
dari sebuah buku/karya yang telah dikutip sebelumnya (dalam hal ini bukunya
Sidi Gazaiba).
Bila kutipan yang menyusul kemudian diambil dari karya dan
halaman yang sama seperti pada kutipan terakhir (catatan kaki yang keempat),
maka catatan kakinya cukup disingkat dengan Loc.Cit. (Loco Citato), artinya di
kutip di tempat yang sama.
Tujuan Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki dicantumkan untuk memenuhi kode etik yang
berlaku
Dapat juga sebagai penghargaan terhadap orang lain yang
mungkin berjasda dalam penulisan tersebut
Dipergunakan untuk menunjuk kepada sumber dan pernyataan
yang dipergunakan dalam teks
Macam-Macam Catatan
Kaki (Footnote)
Macam-macam kutipan yang disertai dengan catatan kaki
yang didalamnya ada kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, serta kutipan
tanpa catatan kaki
Kutipan langsung - Yaitu salinan persis dari sumbernya
tanpa perubahan. Kutipan ini terdiri dari kutipan langsung kurang dari
lima baris dan kutipan langsung terdiri atas limabaris ke atas.
Kutipan tidak langsung – Menyadur, mengambil ide dari suatu
dan menuliskannya sendiri dengankalimat dan bahasa sendiri. Penulisan
diintegrasikan ke dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama dengan
teks, dan tidak mengubah isi atau ide penulis aslinya.
Penulisan disertai data pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa
catatan kaki atau data pustaka dalam teks.Cara menyadur ada
dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan dan manfaatnya. Cara
pertama yaitu meringkas dan yang kedua adalah membuat ikhtisar
Meringkas – Penyajian suatu karangan atau bagian karangan
yang panjang dalam bentuk yang singkat. Meringkas bertujuan untuk
mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata, memudahkan pemahaman
naskah asli, dan memperkuat pembuktian..
Ilmu dan
Moral
Penalaran otak orang itu luar biasa, demikian simpulan
ilmuwan kerbau dalam makalahnya, namun mereka itu curang dan serakah … .1)
Adapun sebodoh-bodoh umat kerbau, sungguh menggelitik nurani kita. Benarkah
bahwa makin cerdas maka makin pandai kita menemukan kebenaran, makin benar maka
makin baik pula perbuatan kita? Apakah manusia yang mempunyai penalaran tinggi,
lalu makin berbudi sebab moral mereka dilandasi analisis yang hakiki, ataukah
malah sebaliknya: makin cerdas maka makin pandai pula kita berdusta? Menyimak
masalah ini, ada baiknya kita memperhatikan imbauan Profesor Ace Partadiredja
dalam pidato pengukuhannya selaku guru besar ilmu ekonomi di Universitas Gajah
Mada, yang mengharapkan munculnya ilmu ekonomi yang tidak mengajarkan
keserakahan?2)
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
1) Taufiq Ismail, Membaca Puisi, Taman Ismail Marzuki, 30-31 Januari 1980.
2) Kompas, 25 Mei 1981.
Catatan
kaki untuk buku
dimulai dengan nama pengarang diikuti koma, judul buku
(ditulis dengan huruf awal kapital dan dicetak tebal atau dicetak miring),
nomor seri, jilid dan nomor cetakan (kalau ada), kota penerbit (diikuti titik
dua), nama penerbit (diikuti koma), dan tahun penerbitan (ditulis dalam kurung
dan diakhiri dengan titik).
Catatan
kaki untuk artikel dan majalah
dimulai dengan nama pengarang, judul artikel, nama majalah,
nomor majalah jika ada, tanggal penerbitan, dan nomor halaman. Jika dari sumber
yang sama dikutip lagi, pada catatan kaki ditulis ibid. (singkatan dari ibidum)
yang artinya sama persis sumbernya dengan catatan kaki di atasnya. Jadi mirip
dengan idem atau sda. Untuk sumber yang telah disisipi sumber lain, digunakan
istilah op. cit. (singkatan dari opere citato). Untuk sumber dari majalah dan
koran yang telah disisipi sumber lain digunakan istilah loc. cit. (singkatan
dari loco citato).
Perhatikan
contoh berikut!
2 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar (Jakarta:
Depdikbud, 1988), hal. 18.
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
3 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Bandung: Sinar Baru, 1986), hal. 25
4 Ibid., hal. 15
5 Ratna Wilis Dahar, op.cit., hal. 17
Catatan kaki di atas menunjukkan bahwa sumber nomor 4 sama
dengan sumber nomor 3. Sumber nomor 5 sama dengan nomor 2.
Daftar
Pustaka
Dalam penulisan makalah, penulisan ilmiah, skripsi, buku dan
lain-lain terdapat lembar daftar pustaka, terdapat beberapa hal terkait dengan
daftar pustaka yang harus anda ketahui, antara lain :
1. Pengertian Daftar Pustaka
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar
yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang
ditempatkan pada bagian akhir suatu karya tulis atau buku dan disusun
berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau
bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel- artikel,
dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan yang sedang digarap.
Melalui daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat
kembali kepada sumber aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu
sesungguhnya mempunyai keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan
itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca
dapat memperluas pula pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.
2.
Fungsi Daftar Pustaka
Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh,
antara lain ;
a. Memberikan informasi
bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga
ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
b. Apabila pembaca
menginginkan mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca
sendiri referensi yang menjadi sumber kutipan.
c. Memberikan apresiasi
atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam penulisan
karya tulis yang kita selesaikan.
d. Menjaga
profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia buat.
3. Unsur-unsur Daftar Pustaka
Hal yang perlu diketahui dalam penulisan daftar pustaka,
yaitu :
a. Nama pengarang, yang
dikutip secara lengkap.
b. Judul buku, termasuk judul
tambahannya.
c. Data publikasi, nama
penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan
pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor, dan tahun.
4. Jenis-jenis Daftar Pustaka
a. Kelompok Textbook
Penulis perorangan.
Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor.
Buku yang ditulis / dibuat oleh lembaga.
Buku terjemahan.
b. Kelompok Jurnal
Artikel yang disusun oleh penulis.
Artikel yang disusun oleh lembaga.
Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar /
konferensi / symposium.
c. Kelompok disertasi / tesis
d. Kelompok makalah /
informasi dari Internet
5. Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah
mengikuti salah satu
dari tiga sistem berikut :
a. Nama dan Tahun (Name and Year
System). Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama akhir
penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada
naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
b. Kombinasi Abjad dan Nomor
(Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah
adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang
disusun sesuai abjad.
c. Sistem Nomor (Citation Number
System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan daftar
pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.
6. MetodeHavard
Contohnya seperti pada gambar di bawah ini.
7. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook
a. Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga :
nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garis bawahi), edisi
dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
b. Buku terjemahan : nama penulis (disusun
balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), penerjemah,
nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
8. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan
Disertasi/Tesis
a. Kelompok makalah yang dipresentasikan
dalam seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun
penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi),
kota, bulan dan tanggal penyajian.
b. Kelompok disertasi/tesis : nama penulis
(disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (centang miring atau
garisbawahi), tempat penerbitan (kota), universitas, kata “disertasi” atau
“tesis”.
9. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari
Internet
a. Kelompok makalah / informasi dari
Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun
penyajian, judul makalah / informasi, alamat Internet.
b. Kelompok makalah / informasi dari
Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun
penyajian, judul makalah / informasi, alamat Internet.
Kutipan
Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau
seseorang,
baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau
bentuk tulisan lainnya,
mau pun dalam bentuk lisan.
Tujuan
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis,
skripsi, tesis, dan disertasi
selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan
argumentasi dalam sebuah
karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk
menyelidiki suatu hal
yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain,
penulis cukup mengutip
karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki
fungsi sebagai:
a. landasan teori
b. penguat pendapat penulis
c. penjelasan suatu uraian
d. bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Berdasarkan fungsi di atas seorang penulis harus
memperhatikan hal-hal berikut:
1) penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
2) penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan
ketelitian kutipan
3) kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
4) jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
5) penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung
atau kutipan tak
langsung
6) perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan
sumber rujukan
Prinsip
Mengutip
a. Karena kutipan itu pada hakekatnya adalah pinjaman
pendapat seseorang, maka
pengutip jangan mengadakan perubahan, baik kata-katanya mau
pun tekniknya.
Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, misalnya
dianggap ada kesalahan,
penulis harus memberi keterangan.
Contoh:
Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.
Pengutip tahu bahwa dalam kalimat itu ada kata yang salah,
namun pengutip
tidak boleh memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
1) Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya,
pinjaman,
penulis] uang.
2) Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.
[Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.
Cara 2) ini lebih umum.
b. Menghilangkan bagian kutipan
Dalam kutipan diperkenankan menghilangkan bagian-bagian
kutipan
dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak
menyebabkan
perubahan makna.
Caranya:
1) menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu
alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi
2) menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi
sepanjang garis
(dari margin kiri sampai ke margin kanan)
4. Jenis
Kutipan
Kutipan
langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks
aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai
salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip
sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian
juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf
miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip
],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau
kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ …..
].
Cara penulisannya sebagai berikut :
a) Kutipan yang panjangnya kurang dari
empat baris dimasukkan kedalam teks,
Diketik seperti ketikan teks
Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks
kutipan
b) Kutipan yang terdiri dari empat baris
atau lebih,
Diketik satu spasi
Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
Cara Mengutip
1) yang tidak lebih dari empat baris:
kutipan diintegrasikan dengan teks
jarak antar baris kutipan dua spasi
kutipan diapit dengan tanda kutip
sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip
dalam
tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil,
dengan
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun
terbit,
dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
2) yang lebih dari empat baris:
kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
jarak antar baris kutipan satu spasi
kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks
pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea
baru,
maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5-7 ketukan
kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda
kutip
di belakang kutipan diberi sumber kutipan {seperti pada 1)}
Kutipan tak
langsung
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari
pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks
yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan
sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut )
seperti telah dicontohkan.
Adapun cara penulisannya sebagai berikut :
Adapun cara penulisannya sebagai berikut :
Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis
dengan spasi rangkap sebagaimana dengan teks biasa
Semua kutipan harus dirujuk
Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah
kalimat-kalimat yang mengandung kutipan
Cara Mengutip
1) kutipan diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak diapit tanda kutip
4) sesudah selesai diberi sumber kutipan
Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun
kutipan itu
singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti
dalam teks
asli.
Kutipan
atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya
(bila
pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks
sebagai
kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.
Kutipan
dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi
kutipan.
Dalam hal ini dapat ditempuh dua cara:
1) bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan
dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda
2) bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan
dalam kutipan
memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli
memakai tanda
kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
tunggal.
Kutipan
langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga
perhentian terdekat,
(dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan
sisipan penjelas siapa
yang berbicara.
Contoh:
Jelas,kata Prof. Haryati, kosa kata bahasa Indonesia banyak
mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.
Catatan: Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam
lampiran
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar