Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk
membaca kode-kode berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan
BARCODE) yang terdapat pada kebanyakan produk-produk consumer good.
Penggunaan barcode scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan. Yang
pertama akan memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan
operator komputer atau kasir. Yang kedua, penggunaan barcode scanner
mempercepat proses entry data, sehingga mengurangi jumlah antrian yang
panjang
Tanpa barcode, dahulu kasir memasukkan penjualan di komputer dengan
bantuan nama barang atau kode barang. Nama barang memang dirasa lebih
memperkecil kemungkinan kesalahan. Namun kerugiannya, waktu entry akan
sangat lama karena kasir akan menngetikkan lebih banyak karakter.
Kemudian digunakan sistem pengkodean, dimana setiap barang dikodekan
dalam sejumlah digit angka. Misalnya produk A mempunyai kode 00001,
produk B mempunyai kode 00002, dan seterusnya. Hal ini mempercepat waktu
pelayanan dibandingkan menggunakan nama barang. Kerugiannya adalah
kesalahan 1 digit saja, akan menyebabkan kesalahan data. Sebagai contoh,
kasir melakukan penjualan barang A. Saat memasukkan di komputer,
seharusnya kasir memasukkan kode 00001. Namun karena suatu kelalaian
yang dia masukkan adalah 00002. Bisa dibayangkan terjadi kesalahan yang
menyebabkan :
1. Pembeli dirugikan jika ternyata harga produk A sebenarnya lebih
murah daripada produk B. Atau bisa-bisa perusahaan yang dirugikan jika
terjadi sebaliknya.
2. Stok menjadi salah. Secara komputer, baik produk A maupun produk B
akan mengalami selisih antara stok di komputer dan stok fisik.
Akhirnya ditemukan barcode. Barcode lebih efektif digunakan, karena
kebanyakan produsen telah meletakkan kode barcode dalam produk yang
mereka produksi. Kode barcode sebenarnya juga adalah sederetan angka,
namun direpresentasikan dalam bentuk garis-garis melintang. (Jika kode
barcode masih berupa angka, berarti setiap kali terjadi penjualan, kasir
tetap harus memasukkan kombinasi angka-angka tersebut). Namun karena
kode angka barcode telah direpresentasikan dalam bentuk garis-garis
hitam, maka dapat diciptakan sebuah alat yang mampu menterjemahkan
kode-kode berbentuk garis tadi menjadi kode berbentuk angka. Jika anda
tertarik mempelajari, cara kerja bagaimana sebuah alat mampu
menterjemahkan dari kode garis menjadi kode angka, kami akan memposting
artikel mengenai hal itu pada kesempatan berikutnya.
Nomor barcode pun secara teori tidak mungkin kembar. Hal ini karena
sebelum produsen/pabrik dapat meletakkan sebuah barcode pada produknya,
dia harus mendaftarkan kode angka dan barcode ke sebuah lembaga
internasional. di Indonesia untuk mendaftarkan barcode wajib melalui
deperindag, kemudian deperindag mendaftarkannya kepada lembaga
internasional. Kode ini bersifat unik di seluruh dunia, karena juga
mengandung kode negara. Misalnya untuk jenis barcode EAN, Indonesia
mempunyai kode awalan 899. Jadi dapat dipastikan jika anda melihat
barang dengan kode barcode awal adalah 899, maka produk tersebut
diproduksi di Indonesia.
Selasa, 20 Januari 2015
MANAJEMEN DATA TELEMATIKA
MANAJEMEN DATA TELEMATIKA
A.
Pendahuluan
Sebelum masuk pada inti pembahasan tentang manajemen
data telematika, terlebih dahulu kita harus tahu apa itu Manajemen Data
Telematika. Menurut DAMA (Demand Assigned
Multiple Access), Manajemen Data adalah pengembangan dan penerapan
arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus
hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Jadi, Manajemen data
telematika merupakan prosedur yang menangani siklus hidup lengkap data yang
dibutuhkan oleh perusahaan dengan bantuan telematika.
Manajemen
Data pada telematika terdiri dari :
1.
Manajemen
Data Sisi Klien
Manajemen Data yang terjadi pada sisi
klien dapat kita pahami pada DBMS dibawah ini.
- Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database)
Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). Mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.
- Mobile DBMS (Embedded/Ultra tiny/Java Database)
Merupakan suatu DBMS yang terdapat pada peralatan bergerak (mobile device). Mobile DBMS adalah versi khusus dari sebuah departemen atau perusahaan DBMS. Ini dirancang untuk digunakan dengan remote pengguna yang biasanya tidak terhubung ke jaringan. DBMS memungkinkan mobile akses database lokal dan modifikasi pada laptop atau perangkat genggam, seperti PDA atau PocketPC Palm. Selanjutnya, mobile DBMS menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi perubahan basis data jauh terpusat, perusahaan atau departemen server database.
2.
Manajemen
Data Sisi Server
Manajemen Data yang terjadi pada
sisi server dapat kita pahami pada versi DBMS dibawah ini.
-
MODBMS (Memindahkan Obyek DBMS)
Adalah
sebuah DBMS yang menyimpan dan mengelola informasi lokasi serta dinamis lainnya
informasi tentang obyek bergerak. MODBMS memungkinkan seseorang untuk
mewakili benda-benda bergerak dalam database dan untuk menanyakan pertanyaan
tentang gerakan tersebut. Daerah MODBMS merupakan bidang yang belum dijelajahi
relatif terhadap RDBMS atau DBMS Spasial di mana beberapa karya yang telah
dilakukan dalam standarisasi dan komersialisasi. Ada beberapa penelitian
prototipe untuk MODBMS seperti DOMINO tetapi hanya sedikit produk MODBMS
komersial
3.
Manajemen
Database Sistem Perangkat Bergerak
Sebuah sistem manajemen basisdata
relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database
management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau secara lebih
tipikal adalah seperangkat program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen
sebuah basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan
melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
Pesatnya perkembangan bagi
komunikasi bergerak mendorong para operator layanan berlomba untuk memperkaya
macam layanannya guna menambah pemasukan bagi perusahaanya. Komunikasi data
bergerak, misalnya untuk akses internet. Pengenalan WAP (Wireless Application
Protocol) telah menunjukkan potensi sebagai layanan internet nirkabel/ WAP
merupakan protocol global terbuka yang memungkinkan para pengguna mengakses
layanan-layanan on-line dari layar kecil pada telepon genggam dengan
menggunakan built-in browser. WAP bekerja pada berbagai teknologi jaringan
bergerak, yang memungkinkan pasar missal bagi penciptaan layanan data bergerak.
B.
Teori
Setelah
mengetahui kategori dalam manajemen data telematika, berikut adalah penjelasan
dari client dan server yang merupakan salah satu kategori yang termasuk dalam
manajemen data telematika.
1.
PENGERTIAN
CLIENT-SERVER
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.
Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan. Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server.
Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses.Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan yang menyediakan layanan disebut sebagai server.
Pengertian lain, client melakukan permintaan suatu informasi atau mengirim perintah ke server. Server akan menerima permintaan dan perintah client. Kemudian server akan memproses memproses berdasarkan permintaan tersebut, dan mengembalikan kepada client sebagai hasil pemrosesan yang sudah dilakukan. Service Request adalah permintaan dari client baik berupa permintaan data maupun perintah ke server.
Service Response berupa balasan dari server atas permintaan dari client berupa hasil proses.Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
2.
KARAKTERISTIK
CLIENT SERVER
Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.
- Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.
- Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.
- Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
- Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
- Mix-and-match : tidak tergantung pada platform.
- Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
- Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
- Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.
- Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
a. Karakteristik Server
- Pasif
- Menunggu request
- Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service
b. Karakteristik Client
- Aktif
- Mengirim request
- Menunggu dan menerima balasan dari server
Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas.
- Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda.
- Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource.
- Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
- Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
- Mix-and-match : tidak tergantung pada platform.
- Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
- Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
- Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertikal maupun horizontal.
- Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
a. Karakteristik Server
- Pasif
- Menunggu request
- Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan berupa service
b. Karakteristik Client
- Aktif
- Mengirim request
- Menunggu dan menerima balasan dari server
3.
KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
- Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
- Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
- Semua data disimpan di server. Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Namun pada peer-to-peer, update data sulit.
- Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
- Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
- Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
- Semua data disimpan di server. Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Namun pada peer-to-peer, update data sulit.
- Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
4.
KELEMAHAN
CLIENT-SERVER
- Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
- Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
- Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
- Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
- Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
- Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
- Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
- Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
5.
BATASAN FILE
SERVER
Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama. Tanggung jawab diserahkan kepada programmer.
6.
ARSITEKTUR
DATABASE SERVERBeban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori. Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus. Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama. Tanggung jawab diserahkan kepada programmer.
Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis). Database server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database.
Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi. Beban jaringan menjadi berkurang. Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server. Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture.
Aplikasi Web dapat dibagi menjadi 2 macam :
1. Web Statis
2. Web Dinamis
Teknologi untuk membentuk aplikasi Web yang dinamis :
1. Teknologi pada sisi klien (client-side technology)
2. Teknologi pada sisi server (server-side technology)
Teknologi pada sisi Klien :
1. Kontrol Active X
2. Java applet
3. Client-side script (JavaScript dan VBScript)
4. DHTML (CSS / Cascading Style Sheets)
Teknologi pada sisi Server :
=> CGI
=> FastCGI
=> Proprietary Web Server API (ISAPI dan NSAPI)
=> Active Server Pages (ASP)
=> Java Server Pages (JSP) dan Java Servlets
=> Server-side JavaScript
=> PHP
Langganan:
Postingan (Atom)